Selasa, 31 Mei 2011

Harga Tempe Di Eropa

Semua bisa terbalik
kalau membandingkan negeri
sendiri dan negeri orang. Tempe
boleh murah di Indonesia. Tapi
faktanya di Jerman, harganya
semahal daging ayam .
Di kota Berlin, Jerman, yang sangat
multikultur, mencari makanan Asia
bukan perkara sulit. Misalnya saja di
kawasan Wedding, yang
merupakan salah satu kantung
daerah imigran yang didominasi
berbagai bangsa di Asia.

Toko-toko Turki dan Asia lainnya
menjual berbagai bahan makanan
sehari-hari yang serupa dengan
yang biasa para imigran kenal di
kampung halamannya. Ini obat
kangen untuk mereka.

TokoVinh Loi di Seestrasse, adalah
toko yang tiap hari ramai
kedatangan pembeli. Mereka
kebanyakan orang Asia yang
mencari cabai keriting, bayam,
sampai kacang panjang. Selain itu
banyak juga orang Jerman yang
gemar berburu makanan Asia.
Tempe pun dijual di toko milik
orang Vietnam ini. Namun jangan
bayangkan harga tempe semurah di
Indonesia. Satu tempe ukuran batu
bata 400gr dibandrol 1,79 Euro atau
setara Rp 28.319. Harga tempe di
Jerman juga nyaris sama dengan
sekilo paha ayam yang dibandrol
1,99 Euro.Wuih, tentu saja beda
jauh dengan harga tempe di
Indonesia. Namun kalau sudah
kangen, tetap dibeli juga.
“Habis mau bagaimana lagi, kangen
mau masak kering tempe,” kata
Fitriani (27) mahasiswi Indonesia di
Berlin.
Impor adalah salah satu faktor
kenapa bahan makanan Asia
harganya lebih mahal.
Namun
ternyata, tempe di Jerman tidak
diimpor dari Indonesia. Jerman
sudah membuat sendiri tempe
mereka dengan nama yang sama:
Tempe.
Tempe dibuat oleh perusahan lokal
Jerman yaitu Natural Vegetarian
Food b.v. Rupanya, hari ini bukan
batik khas Indonesia saja yang
sudah diproduksi oleh perusahaan
tekstil lokal di Cina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar