Minggu, 29 Mei 2011

Kisah Sukses Adam Kho, Si Bodoh Menjadi Milyarder

Ada satu cerita tentang orang
Singapura yang bernama Adam
Khoo. Pada umur 26 tahun dia
mempunyai empat bisnis yang
beromzet US$ 20juta. Ketika
umur 12 tahun Adam dicap
sebagai orang yang malas,
bodoh, agak terbelakang dan
tidak ada harapan. Ketika masuk
SD, dia benci membaca; maunya
hanya main game computer dan
nonton TV. Karena tidak belajar,
banyak nilai F yang membuat dia
semakin benci kepada gurunya;
benci belajar, bahkan juga benci
terhadap sekolah
Saat duduk di kelas 3 dia
dikeluarkan dari sekolah, dan
pindah ke sekolah yang lain.
Ketika mau masuk SMP, dia
ditolak 6 sekolah, dan akhirnya
masuk sekolah yang terjelek. Di
sekolah yang begitu banyak
orang bodohnya dan tidak
diterima di sekolah yang baik itu,
Adam Khoo termasuk yang paling
bodoh. Di antara 160 murid
seangkatan, Adam Khoo
menduduki peringkat 10
terbawah.
Orangtuanya panik dan menirim
dia ke banyak les, tapi hal itu
tidak menolong sama sekali. Di
sebuah sekolah dengan nilai
0-100, rata-rata nilainya adalah
40. Bahkan guru matematikanya
pernah mengundang ibunya dan
bertanya, “Kenapa di SMP kelas
1, Adam Khoo tidak bisa
mengerjakan soal kelas 4 SD?”
Pada umur 13 tahun, Adam Khoo
dikirim ke Super-Teen Program
yang diajari oleh Ernest Wong,
yang menggunakan teknologi
Accelerated Learning, Neuro
Linguistic Programming (NLP) dan
Whole Brain Learning. Sejak saat
itu keyakinan Adam Khoo
berubah. Ia yakin bahwa dia bisa.
Ditunjukkan oleh Ernest Wong
bahwa semua orang bisa menjadi
genius dan menjadi pemimpin
walaupun awalnya goblok
sekalipun. Dikatakan oleh Ernest
Wong , “Satu-satunya hal
yang bisa menghalangi kita
adalah keyakinan yang salah
sertasikap yang negative.”
Kata-kata ini mempengaruhi
Adam Khoo. Dia akhirnya memiliki
keyakinan bahwa kalau ada
orang yang bisa
mendapatkan nilai A, dia
juga bisa. Selama ini Adam Khoo
bodoh, karena dia masih muda,
naïf, dan menerima sepenuh hati
kata-kata orang lain yang
negative.
Untuk pertama kalinya dalam
hidupnya Adam Khoo berani
menentukan target-nya, yaitu
mendapatkan nilai A semua. Dia
menentukan goal jangka
pendeknya, yaitu masuk Vitoria
Junior College (SMA terbaik di
Singapura), tujuan jangka
panjangnya masuk National
University of Singapore dan
menjadi murid terbaik disana.
Ketika kembali ke sekolah, Adam
Khoo langsung take action
dengan menempel kata-kata
motivasional yang dia gambar
sendiri dan belajar menggunakan
cara belajar yang benar (yang
selama ini tidak diajarkan di
sekolah manapun), menggunakan
teknik membaca cepat, cara
mencatat menggunakan kedua
belah otak, dan menggunakan
teknik super memori, dan ketika
Adam Khoo ditanyai oleh
gurunya, dia bisa menjawab
dengan tepat.
Ketika teman-teman dan
gurunya bertanya apa yang
akan dia raih, dijawab oleh Adam
Khoo bahwa dia akan menjadi
ranking No.1 di sekolahnya,
masuk Victoria Junior College dan
National University of Singapore.
Semua orang menertawakannya,
karena tidak pernah terjadi
dalam sejarah bahwa lulusan SMP
tersebut masuk Victoria Junior
College dan National University of
Singapore. Bukannya jadi loyo
karena di tertawakan, Adam
Khoo malah semakin tertantang
untuk semakin bekerja dengan
cerdas dan keras untuk
mencapai impian dan mengubah
sejarah.
Dalam waktu 3 bulan rata-rata
nilainya naik menjadi 70. Dalam
satu tahun, dari ranking
terbawah dia menduduki ranking
18. dan ketika lulus SMP, dia
menduduki ranking 1 dengan Nilai
Ebtanas Murni A semua untuk 6
mata pelajaran yang diuji. Dia
kemudian diterima di Victoria
Junior College dan mendapatkan
nilai A bulat untuk tiga mata
pelajaran favoritnya. Akhirnya
dia diterima di National University
of Singapore (NUS) dan karena di
universitas itu dia setiap tahun
menjadi juara, akhirnya Adam
Khoo dimasukkan ke NUS Talent
Development Program. Program
ini diberikan khusus kepada TOP
10 mahasiswa yang dianggap
jenius.
Bagaimana seorang yang tadinya
dianggap bodoh, agak
tebelakang, dan tidak punya
harapan, serta menduduki
ranking terendah di kelasnya
bisa berubah, menjadi juara kelas
dandianggap genius? Nah, Anda
sudah tahu apa yang dikatakan
oleh Ernest Wong, “Yang
menghambat kita adalah
keyakinan yang salah dan
sikap yang negative”.
Kesuksesan Adam Khoo
pertama datang dari
perubahan keyakinan yang
salah menjadi keyakinan
yang tepat (dari
keyakinannya “Saya bodoh,
lulus saja susah” menjadi
“Kalau orang lain bisa
mendapatkan A, saya juga
bisa!”)
Kunci suksesnya yang kedua
adakah bahwa dia
mempunyai tujuan yang
mantap (“Nilai saya harus A
semua, juara 1, masuk
Victoria Junior College,
masuk NUS dan menjadi
terbaik disana”)
Kunci suksesnya yang ketiga
ialah bahwa dia mempunyai
alasan yang sangat kuat. Dia
bahkan mengucapkan public
commitment di depan
taman-teman, bicara di
depan kelas dan
ditertawakan. Akibatnya,
kalau tidak dapat nilai A, dia
akan malu luar biasa;
sedangkan bila mendapat
nilai A, dia akan bangga luar
biasa.
Kunci suksenya yang
keempat adalah bahwa dia
mempunyai starategi yang
tepat untuk belajar. Dia
menggunaka teknik
membaca cepat, cara
mencatat menggunakan
kedua belah otak, dan
menggunakan kedua belah
otak, dan menggunakan
teknik super memori.

1 komentar: