Senin, 30 Mei 2011

Octovianus Maniani Masuk 10 Besar Nominasi Pemain Asia Yang Layak Bermain Di Eropa

Sebagai benua terbesar yang punya
jumlah penduduk paling banyak
pula, Asia tentu menyimpan bakat-
bakat sepakbola yang hebat.
ESPNsoccernet mencoba untuk
memprediksi siapa saja yang bisa
bersinar atau setidaknya cukup
bagus untuk main di Liga Eropa.
Dan bagusnya ada satu pemain
Indonesia yang masuk dalam
daftar :

Deng Zhuoxiang (Shandon/
China)
Midfielder ini tampil luar biasa di Piala
Asia Timur tahun lalu. Termasuk
saat ia mencetak gol ke gawang
Korea Selatan yang menghadirkan
kemenangan pertama bagi China
atas Taeguk Warrior. Klub-klub di
Korea dan Jepang mencoba untuk
menariknya tapi tak sanggup
dengan harganya. Mungkin sudah
saatnya untuk klub Eropa‘ikut
campur.’

Ismail Matar (Al Wahda/UEA)
Pemain ini adalah harapan dari
kawasan teluk. Ia adalah pemenang
bola emas di World Youth
Championship tahun 2003.
Sebenarnya ia sangat pantas main di
Eropa. Namun klubnya yang kaya
mampu menahannya untuk tidak
pergi ke mana-mana. Ia kemudian
juga menjadi bintang di Piala Teluk
2007 sekaligus membantu UAE
untuk menjadi juara pertama
kalinya. Berkat jasanya itu ia
mendapat hadiah dua ekor unta.
Ismail Matar pantas mendapat alat
transportasi yang lebih bagus dari
unta!

Koo Ja Cheol (Jeju United/Korea
Selatan)
Ia sempat dihubungkan dengan
Blackburn Rovers awal tahun ini.
Klub Swiss Young Boys of Berne
juga tertarik padanya namun tak
sanggup membayar. Anehnya Koo
bukanlah pilihan reguler di timnas
Korsel walau ia terpilih menjadi
pemian tengah terbaik K-League
musim lalu. Mampu mengamankan
bola dan siap melepaskan umpan
kapan saja. Eksekusi bola matinya
juga mantap. Banyak yang percara
kepindahannya ke Eropa hanya
masalah waktu.

Kawin Thamsatchanan (Muang
Thong United/Thailand)
Asia Tenggara tak punya sejarah
kuat memiliki kiper yang kuat.
Namun pemain berusia 19 tahun ini
memperlihatkan kalau ia bisa
memenuhi kulaifikasi untuk menjadi
kiper hebat. Absennya ia di Piala AFF
sangat disayangkan oleh fans
Thailand. Seorang pemandu bakat
Inggris telah merekomendasikannya
pada Manchester United. Menarik
untuk ditunggu apa yang akan
terjadi selanjutnya.

Yasser Al Qahtani (Al Hilal/Arab
Saudi)
Ia layak menjadi bintang yang paling
terang di kawasan teluk.’The Sniper’
tak pernah mencoba
peruntungannya di Eropa. Jika ia
mampu mengasah mentalnya
untuk siap main di level tertinggi,
karirnya akan melesat. Walau
usianya sudah 28 tahun, ia masih
gesit dan bagus dalam duel udara.

Oktovianus Maniani (Sriwijaya/
Indonesia)
Sayap mungil Sriwijaya ini mencuri
perhatian saat tampil di Piala AFF
2010. Ia berjasa besar membawa
Indonesia lolos ke partai final. Ia
sangat cepat dan usianya baru 20
tahun. Octo disebut sebagai‘Ryan
Giggs-nya Indonesia’ diharapkan
bisa terus konsisten dan mampu
mengasah umpan silangnya.

Karim Ansarifard (Saipa/Iran)
Karim adalah penerus kejayaan Ali
Daei sebagai nyawa timnas Iran.
Dan sang lengenda sendirilah yang
memberikan kesempatan bagi
Karim untuk menjadi pilihan utama
di Saipa di tahun 2007. Dua tahun
kemudian ia sudah main untuk
timnas. Borussia Dortmund sudah
menyatakan ketertarikannya namun
belum ada yang pasti.

Jungo Fujimoto (Shimizu S-
Pulse/Jepang)
Sang playmaker sedang dikejar-
kejar Nagoya Grampuss. Namun
pemain berusai 26 tahun ini tak mau
tanggung-tanggung. Rookie of the
year J-League tahun 2006 ini ingin
menjelajah Eropa.

Alexander Geynrikh (Pahktakor/
Uzbekistan)
Ia adalah mesin gol di kawasan Asia
Tengah. Kepalanya terkenal sering
menghadirkan kekacauan di kotak
penalti lawan. Dua tim di Moscow,
Torpedo dan CSKA, tertarik untuk
memiliki Geynrikh. Kini ia siap main
di Eropa atau setidaknya di Rusia.

Firas Al-Khatib (Al Qadsia/
Suriah)
Suriah bukanlah negara elit untuk
urusan sepakbola. Namun Al-Khatib
pantas untuk muncul ke
permukaan. Kini ia main untuk salah
satu klub terbesar teluk, Al Qadsia
Kuwait. Ia sangat jeli mencari posisi
dan
diramalkan akan menjadi salah satu
bintang di benua Asia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar